Puisi
Rabu, 9 Agustus 2023 19:47 WIB
Puisi yang bagus memang seolah seperti organisme yang lebih menakjubkan dari yang dibayangkan penciptanya.
Puisi terkadang menjadi sesuatu hal yang multitafsir dalam menerjemahkan suatu makna. Tentu jenis-jenis puisi itu terdiri dari berbagai macam bentuk seperti: puisi akrostik, puisi rima, puisi balada, puisi majas, puisi patidusa, dll. Hal ini yang membuat keberagaman kehadiran puisi itu bisa menarik, dan menjadi sebuah rujukan yang mengasyikan. Puisi seakan memiliki nyawa bagi pembacanya, namun terkdang penulis merasa takjub dengan penafsiran-penafsiran manusia yang sebelumnya tak pernah dibayangkan.
Puisi yang bagus memang organisme yang bisa hidup lebih menakjubkan dari yang mungkin dibayangkan oleh penciptanya. Puisi itu ajaib karena meski ia ciptaan yang sangat personal, hasil keseorangan yang benar-benar utuh menurut frase Goenawan Mohamad, namun ia universal karena dapat dinikmati dan dimaknai oleh siapapun yang sungguh-sungguh membacanya. Sebagaimana organisme yang hanya bisa berkembang jika ada perpaduan antara tingkat tertentu kecanggihan sistem biologis dengan cukupnya asupan gizi dari luar, puisi yang baik juga hanya bisa tumbuh oleh pertautan kekuatan struktur formalnya dengan kepekaan serta daya intelek pembacanya. Puisi yang punya daya seperti ini bukan saja bisa mengucapkan dirinya dengan memikat. Ia pun sanggup mengucapkan hal lain yang bukan dirinya dengan cara yang sungguh memukau.
Bagi mereka yang memuja puisi karena kekuatan ajaibnya memperkaya bahasa, intuisi akan selalu hadir dalam melahirkan sebuah karya yang berbentuk fiksi, bisa menjelma dalam kehidupan yang nyata. Nada-nada, kosa kata yang melahirkan sesuatu yang lebih dari sekedar susunan kalimat, yang punya efek bagi ilusi manusia. Ketika membaca puisi, Manusia senantiasa untuk dibawa ke dalam suasana tersirat yang ada pada untaian kata. Hal ini dikarenakan diksi yang digunakan untuk puisi adalah diksi-diksi yang memang mengedepankan feeling. Sebuah rangkaian diksi yang tercipta serta rima-rima yang tersusun rapih, kosa kata yang terstruktur, membuat puisi menjadi indah untuk dibaca dan dilafalkan. Makna yang tersirat maupun tersurat, selalu mendalam. Majas yang digunakan, memperindah syair dan bait yang dirangkai. Tidak banyak orang yang bisa membuat puisi, namun hampir semua orang menyukai puisi.
Karangan yang berupa imajinatif ini seringkali terwujud karena adanya suatu objek untuk sekadar merenung, misalnya dalam sebuah gambar. Seorang pencipta seringkali mengkombinasikan hal itu dari berbagai sudut pandang. Puisi itu variatif, karena puisi tidak selalu memakai diksi “Aku dan Kamu” namun ada juga yang selalu memakai bahasa kiasan seperti: “sekuntum mawar merah” (seorang gadis yang terlihat sangat cantik). Sastra memiliki nilai-nilai yang beragam dari setiap adegan-adegan yang diberikan oleh seorang pencipta, pembaca juga bisa lebih konsentrasi dalam menyimak puisi dan menyelami isi cerita layaknya di sebuah lautan. Puisi tidak lantas menemui ajalnya secepat yang diduga banyak pihak. Kecenderungan orang menuliskan kerinduan, kegundahan, kegelisahan serta kegalauan dan sejenisnya yang mereka tumpahkan dalam bait-bait kalimat, adalah "pintu-masuk" sebuah puisi tercipta kembali. Meski, lagi-lagi menemukan sangkaan curahan hati itu sebagai puisi.
Pembahasan puisi juga memiliki persepsi yang tak pernah tamat, karena sebuah tautan dalam setiap untaian bagaikan sebuah ledakan yang sampai kapanpun tetap lestari. Percaya diri dalam setiap aksi membuat sebuah pesan itu hidup, dan bisa diterima. Sehingga suara hati yang mengalir dalam imajinasi, bagaikan oksigen yang tak bisa dipisahkan dari ilmu pengetahuan karena menyimpan banyak informasi. Informasi yang bergerak bagaikan sebuah kado yang harus direspon dalam memberi apresiasi ataupun sebuah kritik yang sifatnya membangun, agar kelahiran penulis atau pencipta yang awal akan merasa terkawal bila karyanya terus diberi asupan nutrisi bagaikan gizi yang terus terisi. Sebuah puisi bagai seni, dan sebuah seni bagai ledakan yang tak pernah tergantikan.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Hakikat Pendidikan
Senin, 14 Juli 2025 07:08 WIB
Gala Premiere Film Dendam dalam Dosa, Nuansa Baru Perfilman Indonesia
Kamis, 10 April 2025 14:18 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler